Diantaragaram-garam berikut yang tidak mengalami hidrolisis jika dilarutkan dalam air adalah.. A. NaCl B. K3 PO4 C. (NH4)2 CO3 D. NH4- Cl E. NaCH3 COO . Garam yang Bersifat Netral; Kesetimbangan Ion dan pH Larutan Garam; Kimia Fisik dan Analisis Jawabanatom Cl yang mengalami reduksi terdapat pada reaksi . Pembahasan Jadi, jawaban yang benar adalah C. Konsep reaksi reduksi-oksidasi (redoks) terdiri dari tiga konsep, yaitu penggabungan dan pelepasan oksigen, pelepasan dan penerimaan elektron, serta peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi (biloks). Sites De Rencontres Totalement Gratuits Pour Seniors. Atom Cl pada reaksi pertama tidak mengalami perubahan bilangan oksidasi biloks karena biloks Cl pada HCl dan adalah 1. Atom Cl pada reaksi kedua tidak mengalami perubahan biloks karena biloks Cl pada , , dan adalah 1. Atom Cl pada reaksi ketiga mengalami kenaikan biloks, yaitu dari 1 menjadi 0 sehingga mengalami reaksi oksidasi. Atom Cl pada reaksi keempat mengalami penurunan bilangan oksidasi dari 0 menjadi 1 sehingga mengalami reaksi reduksi. Dengan demikian, atom klor yang mengalami reduksi terdapat pada reaksi nomor 4. Jadi, jawaban yang benar adalah D. Reaksi redoks terdiri dari reaksi reduksi dan reaksi oksidasi. Berdasarkan konsep perubahan bilangan oksidasi, reaksi reduksi adalah reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi, sedangkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi. Pada reaksi redoks, terdapat unsur-unsur yang bertindak sebagai reduktor dan oksidator. Zat yang mengalami oksidasi itu disebut reduktor, sedangkan zat yang mengalami reduksi disebut oksidator. Pada reaksi, diperoleh perubahan biloks berikut zat yang mengalami oksidasi reduktor dan hasil oksidasi . Karena, biloks Cl berubah dari -1 menjadi 0. zat yang mengalami reduksi oksidator dan hasil reduksi . Karena, biloks F berubah dari 0 menjadi -1. Dengan demmikian reaksi dimana atom Cl bertindak sebagai reduktor adalah reaksi . Jadi jawabannya adalah C. Yuk, pelajari konsep dasar reaksi redoks reduksi-oksidasi berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen, perpindahan transfer elektron, dan perubahan bilangan oksidasi biloks dengan membaca artikel berikut! — Di kehidupan sehari-hari, kita banyak menemukan fenomena-fenomena yang melibatkan reaksi kimia. Misalnya, proses fotosintesis pada tumbuhan, pengkaratan besi, pembakaran kertas dan logam, proses respirasi yang terjadi pada tubuh kita, dan masih banyak lagi. Itu semua nggak terlepas dari yang namanya reaksi kimia. Nah, kali ini, kita akan membahas tentang salah satu jenis reaksi kimia, yaitu reaksi redoks reduksi-oksidasi. Mulai dari konsep reaksi redoks berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen, perpindahan transfer elektron, dan perubahan bilangan oksidasi biloks. Apa Itu Reaksi Redoks? Sesuai dengan namanya ya, reaksi redoks terdiri dari reaksi reduksi dan reaksi oksidasi. Berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen, reaksi reduksi adalah reaksi pelepasan oksigen, sedangkan reaksi oksidasi adalah reaksi pengikatan oksigen. Konsep Reaksi Redoks yang Melibatkan Oksigen Coba deh kamu perhatikan persamaan reaksi penguraian oksida raksa pada gambar di atas. Di ruas sebelah kiri reaksi, terdapat senyawa oksida raksa, yaitu HgO. Sementara itu, di ruas sebelah kanan reaksi terdapat unsur Hg dan gas oksigen O2. Itu berarti, terjadi perubahan dari HgO menjadi Hg. Nah, gas oksigen O2 di ruas sebelah kanan menandakan terjadinya pelepasan oksigen. Karena ada pelepasan oksigen, maka reaksi ini merupakan reaksi reduksi. Sekarang, coba perhatikan persamaan reaksi pembentukan tembaga oksida. Di ruas sebelah kiri reaksi, terdapat unsur Cu dan gas oksigen O2. Sementara itu, di ruas sebelah kanan reaksi terdapat senyawa tembaga oksida CuO. Artinya, unsur Cu akan mengikat oksigen dan berubah menjadi tembaga oksida CuO. Nah, karena ada pengikatan oksigen, maka reaksi ini merupakan reaksi oksidasi. Gampangnya sih, kalau dilihat dari persamaan reaksi kimianya, pada reaksi reduksi, gas oksigen O2 akan berada di ruas sebelah kanan, sebagai produk. Sedangkan, pada reaksi oksidasi, gas oksigen O2 akan berada di ruas sebelah kiri, sebagai reaktan. Gimana, paham, ya? Sekarang kita lanjut ke konsep reaksi redoks berikutnya. Konsep Reaksi Redoks berdasarkan Perpindahan Elektron Berdasarkan perpindahan transfer elektron, reaksi reduksi adalah reaksi penangkapan elektron, sedangkan reaksi oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron. Bisa kamu perhatikan gambar di atas ya, pada reaksi reduksi, elektronnya berada di ruas sebelah kiri reaksi, sebagai reaktan. Sementara itu, pada reaksi oksidasi, elektronnya berada di ruas sebelah kanan reaksi, sebagai produk. Konsep reaksi redoks yang melibatkan perpindahan elektron ini hanya bisa terjadi pada senyawa ionik aja, sedangkan senyawa kovalen tidak. Oleh karena itu, muncul konsep redoks yang ketiga, yaitu berdasarkan perubahan bilangan oksidasi biloks. Konsep Reaksi Redoks berdasarkan Perubahan Bilangan Oksidasi Hayoo, masih ingat nggak nih dengan bilangan oksidasi biloks. Bilangan oksidasi adalah muatan positif dan negatif pada suatu atom. Unsur yang biloksnya positif, biasanya merupakan atom-atom unsur logam, seperti Na, Fe, Mg, Ca, dan unsur logam lainnya. Sementara itu, unsur yang biloksnya negatif, biasanya atom-atom unsur nonlogam, seperti O, Cl, F, dan unsur nonlogam lainnya. Berdasarkan konsep perubahan bilangan oksidasi, reaksi reduksi adalah reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi, sedangkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi. Untuk menentukan reaksi redoks berdasarkan bilangan oksidasi, kamu harus tahu terlebih dulu bagaimana cara menentukan bilangan oksidasi. Materi itu sebenarnya sudah dibahas di artikel Cara Menentukan Bilangan Oksidasi Beserta Contohnya, nih. Jadi, bisa kamu baca dan pahami kembali supaya kamu jadi lebih mudah memahami konsep yang satu ini. Nah, setelah tahu konsep biloks, coba kita tentukan apakah reaksi di bawah ini reaksi redoks atau bukan. Tapi, kita hitung biloks masing-masing unsur yang ada pada reaksinya dulu, ya! Reaksi CuOs + H2g ——> Cus + H2Og CuO ——> Cu Ingat aturan penentuan nilai bilangan oksidasi biloks, ya. Dalam senyawa, biloks oksigen O itu umumnya bernilai -2, kecuali jika oksigen berada dalam senyawa peroksida H2O2, maka nilainya -1. Kemudian, karena CuO ini senyawa netral, maka biloks total C dan O dalam senyawa ini adalah nol. Nah, karena biloks O = -2, maka agar total biloks CuO = 0, biloks Cu harus bernilai +2. Sementara itu, Cu merupakan unsur bebas, maka biloksnya bernilai 0. Jadi, Cu mengalami penurunan biloks dari +2 ke 0, maka Cu mengalami reaksi reduksi. CuO ——> Cu reaksi reduksi. H2 ——> H2O H2 merupakan unsur bebas, jadi biloks H2 = 0. Sementara itu, biloks H pada senyawa H2O bernilai +1. Jadi, unsur H mengalami kenaikan biloks dari 0 ke +1, sehingga mengalami reaksi oksidasi. H2 ——> H2O reaksi oksidasi Paham ya dengan penentuan reaksi redoks berdasarkan bilangan oksidasi. Dalam hal ini, kamu memang perlu paham betul dengan aturan-aturan penentuan bilangan oksidasi. Nah, karena aturannya cukup banyak, kamu bisa mengatasinya dengan banyak berlatih soal-soal. Supaya kamu bisa benar-benar paham dan nggak hanya sebatas menghafal aja. — Wait, istirahat dulu sebentar yuk. Masih ada yang bikin kamu nggak paham? Tenang, ada fitur Adapto di ruangbelajar yang akan membantu kamu. Video belajar adaptif di Adapto bisa menyesuaikan dengan kecepatan belajar dan pemahaman kamu, lho! Oke, kita lanjut ya bahasannya! Pada reaksi redoks, terdapat unsur-unsur yang bertindak sebagai reduktor dan oksidator. Zat yang mengalami oksidasi itu disebut reduktor, sedangkan zat yang mengalami reduksi disebut oksidator. Coba perhatikan contoh berikut ini, ya! Reaksi Mgs + 2HCl ——> MgCl2aq + H2g Karena Mg merupakan unsur bebas, jadi biloks Mg = 0. Kemudian, biloks H pada senyawa 2HCl bernilai +1 karena unsur H berikatan dengan unsur lain dan H merupakan golongan IA. Selanjutnya, karena H = +1, berarti Cl = -1 agar total biloks 2HCl = 0. Di ruas sebelah kanan, biloks Mg pada senyawa MgCl adalah +2 karena Mg berikatan dan merupakan unsur golongan IIA. Karena Cl memiliki indeks 2, maka biloks Cl = -1, agar total biloks MgCl2 = 0. Kemudian, karena H2 merupakan unsur bebas, maka biloksnya bernilai 0. Unsur Mg mengalami kenaikan biloks dari 0 ke +2, sehingga mengalami reaksi oksidasi. Jadi, unsur Mg disebut sebagai reduktor. Sementara itu, unsur H mengalami penurunan biloks dari +1 ke 0, sehingga mengalami reaksi reduksi. Jadi, HCl disebut sebagai oksidator. Gimana, paham dengan penyelesaian contoh soal di atas? Di bawah ini ada beberapa latihan soal yang bisa kamu kerjakan, nih. Dicoba, ya! Itung-itung buat nambah kemampuan kamu. Hihihi… Oke, itu tadi pembahasan mengenai konsep reaksi redoks berdasarkan bilangan oksidasi. Nah, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, konsep reaksi redoks ini ada yang melibatkan pelepasan dan pengikatan oksigen, pelepasan dan pengikatan elektron, serta kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi, ya. Tentunya, kamu bisa pahami materi ini lebih lengkap dan dalam lagi di aplikasi ruangbelajar. Memahami pelajaran lebih mudah bersama kakak-kakak Master Teacher yang asik dan berpengalaman! Referensi Sudarmo, U. 2007. Kimia untuk Kelas X. Jakarta Phibeta. Chang, R. 2013. Kimia Dasar. Edisi ke-3. Jakarta Erlangga. Artikel ini telah diperbarui pada 25 Maret 2022. Berikut ini penjelasan tentang reaksi redoks, pengertian reaksi redoks, reaksi reduksi, pengertian reaksi reduksi, contoh reaksi redoks, persamaan reaksi redoks, konsep redoks, contoh reaksi reduksi. Konsep Reaksi Redoks Jika Anda membelah buah apel, kemudian membiarkannya di ruang terbuka, buah apel tersebut akan berubah warna menjadi kecokelat-cokelatan. Tahukah Anda, mengapa hal tersebut dapat terjadi? Perubahan warna pada buah apel diakibatkan reaksi oksidasi yang dialami senyawa kimia yang terkandung dalam buah apel. Suatu reaksi oksidasi biasanya disertai oleh reaksi reduksi sehingga lazim disebut reaksi redoks. Apakah reaksi reduksi oksidasi itu? Konsep reaksi redoks dapat ditinjau dari tiga konsep, yaitu penggabungan dan pelepasan oksigen, pelepasan dan penerimaan elektron, serta peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi. 1. Konsep Redoks Berdasarkan Pengikatan dan Pelepasan Oksigen Pada peristiwa pengaratan besi, logam Fe bereaksi dengan oksigen membentuk karat besi Fe2O3. Artinya, pada reaksi ini logam Fe mengikat oksigen agar membentuk Fe2O3. Pengaratan logam besi merupakan contoh reaksi oksidasi. Berdasarkan hal tersebut, reaksi oksidasi adalah reaksi pengikatan oksigen oleh suatu zat. Bagaimana dengan peristiwa pada isolasi bijih besi menjadi logam besi? Pada peristiwa ini, bijih besi melepaskan oksigen. Artinya, bijih besi kehilangan oksigen. Mengacu pada fakta ini, reaksi reduksi adalah reaksi pelepasan oksigen oleh suatu zat. Contoh lain reaksi reduksi menurut konsep ini adalah sebagai berikut. 2. Konsep Redoks Berdasarkan Penyerahan dan Penerimaan Elektron Atom Mg memiliki konfigurasi elektron 2 8 2 sehingga elektron valensinya 2. Adapun konfigurasi elektron atom Cl adalah 2 8 7 sehingga elektron valensinya adalah 7. Untuk mencapai kestabilannya, atom Mg harus melepaskan 2 elektron, sedangkan atom Cl membutuhkan 1 elektron. Jadi, atom Mg memberikan masing-masing 1 elektron kepada 2 atom Cl sehingga 1 atom Mg mengikat 2 atom Cl. Setelah melepaskan 2 elektron, atom Mg menjadi ion Mg2+. Adapun atom Cl menjadi ion Cl– setelah menerima 1 elektron. Senyawa yang terbentuk adalah MgCl2. Reaksi kimia yang terjadi pada pembentukan ikatan MgCl2 dapat juga dituliskan melalui tahapan berikut. Mgs → Mg2+aq + 2 e– merupakan reaksi oksidasi, sedangkan Cl2aq + 2 e–→2 Cl–aq merupakan reaksi reduksi. Berdasarkan pada contoh ini, reaksi oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron, sedangkan reaksi reduksi adalah reaksi penerimaan elektron. Zat yang mengalami reaksi oksidasi disebut reduktor, sedangkan zat yang mengalami reaksi reduksi disebut oksidator. 3. Konsep Redoks Berdasarkan Peningkatan dan Penurunan Bilangan Oksidasi Konsep redoks berdasarkan peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi ini merupakan konsep redoks yang sekarang digunakan oleh siapa pun yang mempelajari ilmu Kimia. Apakah bilangan oksidasi itu? Bilangan oksidasi adalah muatan yang dimiliki atom jika atom tersebut berikatan dengan atom lain. Nilai bilangan oksidasi suatu atom dapat diketahui lebih mudah dengan menggunakan aturan berikut. Dengan menggunakan aturan tersebut, bilangan oksidasi atom-atom yang terlibat dalam reaksi antara logam Mg dan gas klorin atom Mg dan Cl dapat diketahui. Bilangan oksidasi atom Mg dalam bentuk bebasnya = 0, sedangkan dalam bentuk senyawa MgCl2 = +2. Bilangan oksidasi atom Cl dalam gas Cl2 = 0, sedangkan dalam bentuk senyawa MgCl2 = –1. Jadi, bilangan oksidasi atom Mg mengalami peningkatan dari 0 menjadi +2, sedangkan bilangan oksidasi atom Cl mengalami penurunan dari 0 menjadi –1. Suatu atom dikatakan mengalami reaksi oksidasi reduktor jika mengalami peningkatan bilangan oksidasi dan dikatakan mengalami reaksi reduksi oksidator jika mengalami penurunan bilangan oksidasi. Dengan demikian, Mg merupakan reduktor, sedangkan Cl2 merupakan oksidator. Tentukan zat yg mengalami reduksi & oksidasi dlm reaksi reaksi reduksi berikut s H2OCL→ NaOHaq H2gTentukan zat yg mengalami reduksi & oksidasi dlm reaksi reaksi reduksi berikut s H2OCL→ NaOHaq H2gTentukan zat yg mengalami reduksi & oksidasi dlm reaksi reaksi reduksi berikut s H2OCL→ NaOHaq H2gbilangan oksidasi atom Cl adalah -1 hingga dgn +7 maka atom Cl yg cuma dapat mengalami reduksi terdapat pada tolong lapang dada caranya makasi​ Zat yg mengalami reduksi & oksidasi yakni Cl2. Pada Cl2, biloks Cl = 0. Pada NaCl, biloks Cl = -1, bermakna mengalami reduksi. Pada NaClO, biloks Cl = 1, mempunyai arti mengalami oksidasi. yg ngalami reduksi H2O yang ngalami oksidasi Na Tentukan zat yg mengalami reduksi & oksidasi dlm reaksi reaksi reduksi berikut s H2OCL→ NaOHaq H2g Na + H2O —-> NaOH + H2 Na mengalami oksidasi menjadi Na+ pd NaOH H2O mengalami reduksi menjadi H2 Tentukan zat yg mengalami reduksi & oksidasi dlm reaksi reaksi reduksi berikut s H2OCL→ NaOHaq H2g Mapel Kimia Kelas X Materi Reaksi Redoks Kata Kunci Bilangan Oksidasi Aturan-aturan untuk memilih Bilangan Oksidasi • Unsur bebas mempunyai biloks =0 Contoh → H,N,Fe berturut-turut dlm H2, N2, & Cl= 0 • Fluorin, unsur yg mempunyai biloks -1 • Golongan I logam alkali biloks = +1 pola Li, Na, K, Rb, Cs • Golongan II Alkali Tanah biloks = +2 teladan = Be, Mg, Ca, Sr, Ba • biloks sebuah unsur dlm suatu ion tunggal sama dgn muatannya Contoh biloks Fe dlm ion Fe²+ = +2 S²- = 2- • Biloks H umumnya= +1, kecuali dlm senyawa dgn logam maka biloks = -1 Contoh NaH BaH2 = -1 • biloks O umunya = -2 Contoh biloks O dlm H2O, MgO = -2 kecuali -Dalam Fe2O = +2 -Dalam Peroksida, seperti H2O2, biloks O = -1 -Dalam Senyawa superoksida, seperti KO2 biloks O= -1/2 -Dalam senyawa terner, biloks O senantiasa = -2 -Dalam senyawa biner, biloks O belum pasti = +2 • biloks halogen, sperti F, Cl, I, Br, At = -1 • biloks O dlm unsur-bagian dlm sebuah senyawa = 0 Contoh H2SO4= 0 • bilols bagian-bagian dlm senyawa poliatom = muatannya acuan = SO4²- = -2 • biloks dlm senyawa ion = muatan kation & anionya. bilangan oksidasi atom Cl adalah -1 hingga dgn +7 maka atom Cl yg cuma dapat mengalami reduksi terdapat pada tolong lapang dada caranya makasi​ jawabannya e ClO4- alasannya biloks dr ClO4- ialah Cl + O4. -+7 2-4 maka dr itulah biloks Cl tak dapat mengalami oksidasi lagi sebab telah mencapai biloks maksimal & hanya mampu melaksanakan reduksi. *Jadikan balasan terbaik ya;maaf kalo salah, gampang-mudahan bermanfaat Zat yg mengalami reduksi & oksidasi yakni Cl2. Pada Cl2, biloks Cl = 0. Pada NaCl, biloks Cl = -1, bermakna mengalami reduksi. Pada NaClO, biloks Cl = 1, mempunyai arti mengalami oksidasi. pada kondisi tersebut, Cl2 berperan ganda sebagai reduktor & oksidator. nah dlm keadaan ini, disebut autoredoks atau disproporsional..semoga menolong, jadikan yg tercerdas ya;

atom cl dalam zat berikut yang mengalami reduksi adalah